Reportase Filsafat Pendidikan Pertemuan ke-2
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara merupakan
Bapak Pendidikan Indonesia. Ajarannya yang paling terkenal yaitu “Ing Ngarsa
Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Ki Hajar Dewantara juga
merupakan pendiri Taman Siswa. Beliau banyak digandrungi negara-negara luar
contohnya seperti negara Finlandia. Profesor-profesor yang berada di Finlandia
mempelajari dan mempunyai pola pikir dan belajar dari filsafat Ki Hajar
Dewantara dan mereka berhasil. Finlandia terbukti menjadi pendidikan nomor 1 di
dunia.
Jika diamati dengan
seksama, sistem pendidikan yang dipakai oleh Finlandia sama seperti pondok
pesantren. Jika waktunya untuk mengaji, mereka mengaji bersama, pembelajarannya
santai, dan siswa mengeksplorasi sendiri apa yang dipelajarinya. Pembelajaran
diawali dengan Teacher Center
kemudian ke Study Center untuk Active Learning.
Tidak seperti sistem
pendidikan di Indonesia, jika seseorang yang bergelar Profesor itu berada di
perguruan tinggi , berbeda dengan di negara Finlandia dan negara Swiss.
Profesor yang berada di Finlandia mengampu/mengajar di Taman Kanak-Kanak (TK)
bahkan menjadi seorang kepala sekolah karena mereka berfilsafat dari ajaran Ki
Hajar Dewantara. Ada salah satu profesor perempuan di Finlandia yang mengatakan
bahwa ia banyak belajar dari Indonesia.
Negara tetangga,
Malaysia, guru-guru yang berasal dari sana bahkan semuanya belajar ke Indonesia.
Hasil testimoni dari mahasiswa dari Malaysia yang magang di perguruan tinggi di
Indonesia, mengatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia lebih berat
dibanding dengan negaranya. Dilihat dari segi materi, kurikulum, serta model
pembelajarannya. Mereka juga mengatakan sulit belajar di Indonesia karena
dituntut untuk banyak berpikir sementara di negara Malaysia sistem belajarnya
santai-santai saja.
Ada salah satu buku Ki Hajar Dewantara yang
berisi tentang pendidikan nasional, politik pendidikan, pendidian kanak-kanak,
pendidikan kesenian, pendidikan keluarga, ilmu jiwa (psikologi), ilmu adab
(moral), dan bahasa.
Ki Hajar Dewantara
merupakan khazanah peradaban nusantara. Peradaban berasal dari kata adab. Adab
adalah akhlak yang sudah terbentuk. Adab dipakai di Timur Tengah sebagai sastra
dan sastra adalah laku kehidupan
Kembali ke buku Ki
Hajar Dewantara yang salah satunya berisi tentang pendidikan nasional. Pendidikan
nasional dapat diartikan sebagai kesadaran berpendidikan nasional. Kesadaran
berpendidikan nasional lahir dari rasa kemerdekaan. Rasa kemerdekaan bagi kalangan
normatif adalah kebebasan. Kemerdekaan artinya mengetahui batasan atau memahami
batasan. Pendidikan lahir dari rasa kemerdekaan. Menurut Ki Hajar Dewantara,
kemerdekaan bersifat 3 macam :
1. Berdiri
sendiri (otonomi)
2. Tidak
tergantung orang lain
3. Dapat
mengatur dirinya sendiri
Ada salah satu statement/pernyataan Ki Hajar
Dewantara tentang kemerdekaan yang menarik, yaitu “berdiri sendiri”. Ki Hajar
Dewantara membangun Taman Siswa tidak bergantung dari bantuan pemerintah. Ki
Hajar Dewantara tidak pernah mengatakan “Sekolah” tapi “Taman Siswa”. Bagi Ki
Hajar Dewantara, anak tidak dikekang dan dituntut untuk mengikuti aturan yang
ada, tetapi anak diberikan kebebasan pada dirinya untuk berpikir dan diberikan
kebebasan terhadap apa yang diminati dan paham akan apa yang diminati itu.
Link filsafat pendidikan 7B pertemuan ke
2 :
1. Nama: isna zulfa (15120265)
2. Amalia Ayu Lestari (15120065)
3. ika sofiana (15120299)
4. Nofiana Ulfa (15120055)
5. Yulanta Ilham amalia (15120276)
6. Anita Tri Yuniarti (15120247)
7. Afif Zaenal (15120096)
8. azzah nurlaela
(15120245)
9. Suci Yulianti Lestari (15120379)
10. Feby Rohma Awalia (15120093)
11. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
12. Risha Ardhanty (15120079)
13. sri Kartika asih ( 15120388 )
14. Bayu kurniawan (15120057)
15. Abu Rizal Bakri (15120482)
16. Muhammad khoirul ulum 15120248
17. Nida Nur Fauziyyah (15120094)
18. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
19. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
20. Vitriana Dara Hayufani (15120149)
21. Linda Prima Safira (15120115)
22. Ardhita Dian Aslami (15120350)
23. Sesty isdayanti (15120066)
24. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
25. Yasinta Juwita P. (15120071)
26. Irma Anggraeni Aida (15120074)
27. Ahmad gofur
28. Dodi yugantara
29. Indra Pramono (15120089)
30. Syaidiah Intan Ariani (15120112)
31. Taufik Angga Baskara (15120436)
32 Nur Novianti 15120051
33. Andri Sulastoto 15130084
Komentar
Posting Komentar